Seseorang secara alami akan mengalami penambahan berat badan karena metabolismenya, proses ketika tubuh membakar kalori, menjadi lambat seiring dengan pertambahan usia. Padahal, penyakit terkait erat sekali dengan kehadiran lemak secara berlebihan.
Untuk menjaga berat badan yang normal, berapa pun usia Anda, yang dilakukan adalah menurunkan berat badan secara bertahap lewat olahraga. Para pakar kesehatan di Amerika merekomendasikan 150 menit dalam seminggu sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit kronik. Namun, takaran waktu tersebut kurang cukup untuk mengurangi berat badan.
Para ahli mengungkapkan, cara yang paling baik untuk mendapatkan berat tubuh yang sehat adalah berolahraga dengan takaran lebih banyak, sekitar satu jam setiap hari. Bahkan, apabila cara ini dilakukan sejak usia pertengahan, manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang.
Sejumlah peneliti dari Brigham and Women's Hospital melakukan penelitian untuk mengetahui dengan pasti takaran waktu yang paling tepat untuk mencegah kegemukan tanpa harus membatasi kalori. Penelitian yang diketuai oleh I-Min Lee, ScD dari Harvard Medical School ini melibatkan 34.000 responden wanita yang rata-rata berusia 54.
Lee menemukan bahwa makin aktif seseorang berolahraga, makin sedikit penurunan berat badan yang diperoleh. "Apabila dibandingkan antara kelompok wanita yang sangat aktif olahraga, kelompok yang kurang begitu aktif justru mencapai penurunan berat badan lebih banyak," katanya.
Hasil studi juga mengungkapkan bahwa aktivitas fisik dan pengurangan bobot tubuh hanya nyata hasilnya pada mereka yang indeks massa tubuhnya kurang dari 25. "Untuk mereka yang indeks massa tubuhnya lebih dari 25 atau kegemukan, olahraga harus diikuti dengan pembatasan kalori," kata Lee.
@kompas.com
sertifikatku
Minggu, 26 Desember 2010
Intelegensi dan IQ
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
1.Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
2.Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age).
Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
Pengukuran Inteligensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.
Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.
Inteligensi dan Bakat
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
(sumber: iqeq.web.id)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
1.Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
2.Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age).
Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
Pengukuran Inteligensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.
Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.
Inteligensi dan Bakat
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
(sumber: iqeq.web.id)
7 CARA ASYIK MENINGKATKAN KETAJAMAN OTAK
Kerja otak yang maksimal tentunya membantu Anda dalam bekerja. Jadi, tugas Anda sebenarnya tak hanya menyelesaikan pekerjaan dengan baik setiap harinya. Anda juga perlu menjaga fungsi dan kerja otak agar tetap kreatif dan produktif di kantor.
Pasalnya fungsi dan kerja otak bisa menurun. Misalnya Anda menjadi mudah lupa, kurang cermat dan teliti, serta mengalami berbagai gejala yang muncul karena kekurangan suplemen otak. Bicara nutrisi otak, Anda tak perlu bergantung kepada obat atau zat kimia. Berikut tujuh cara sehat sederhana yang bisa membuat menajamkan otak Anda dan membantu Anda menjadi produktif di kantor:
1. Olahraga
Seberapa sering Anda diingatkan untuk berolahraga? Himbauan, obrolan, hingga dorongan untuk berolahraga tentu seringkali Anda dengar. Namun sudahkah dijalankan secara teratur?
"Latihan fisik menjadi cara terbaik menjaga fungsi kognitif untuk mengimbangi pertambahan usia Anda," kata Fred H. Gage, PhD.
Pernyataan dari seorang profesor yang juga spesialis penyakit neurodegenerative di Salk Institute, La Jolla, California ini menjadi salah satu saja referensi tentang pentingnya olahraga.
Penelitian yang dilakukan Gage menunjukkan, berolahraga secara signifikan bisa meningkatkan aliran darah ke hipokampus. Hipokampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Bagian otak ini menghasilkan sel baru yang membantu pertumbuhan dan peningkatan mental seseorang.
2. Tiru cara makan orang Yunani
Jika ingin otak Anda tetap bekerja baik, dengan kecerdasan berpikir sebagai hasilnya, jaga nutrisi dan pola makan Anda seperti cara orang Yunani.
Orang Yunani sejak lama menerapkan pola makan ala Mediteranian. Wajar saja jika banyak ahli filsafat dengan kecerdasan tinggi lahir dari negeri Yunani. Menjalani diet Mediteranian artinya Anda mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah besar, lemak baik seperti minyak zaitun, serta mengurangi konsumsi garam dan daging merah.
Mereka yang menjalani diet Mediteranian mengurangi risiko penyakit Alzheimer, dengan tingkat risiko 40 persen lebih rendah. Demikian disebutkan dalam laporan penelitian dari Universitas Columbia. Penelitian lain menyebutkan, diet Mediteranian ini juga mengurangi risiko kehilangan daya ingat. Para pakar mengklaim, diet memiliki kekuatan sebagai antioksidan yang mampu melawan peradangan.
3. Bertualanglah!
Ingin menjadi individu kreatif? Bertualanglah! Lakukan perjalanan ke berbagai kota atau negara yang belum pernah Anda singgahi. Berbaur dan memelajari budaya asing atau baru bisa mendorong individu untuk menjadi lebih kreatif. Sebuah penelitian menunjukkan, mereka yang tinggal di luar negeri memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam pekerjaan kreatif seperti menggambar, menulis, dan juga lebih mampu dalam menyelesaikan masalah.
"Mereka dituntut untuk selalu belajar dari berbagai hal yang sederhana," kata penulis penelitian tersebut, William W. Maddux, PhD, yang juga asisten profesor perilaku organisasi di sekolah bisnis di Fountainbleu, Perancis.
Sebagai contoh, lanjut Maddux, kebiasaan menyisakan makanan di Amerika dianggap penghinaan, namun berbeda dengan di China, hal tersebut dianggap sopan.
"Kemampuan untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi dan perspektif yang berbeda, mendorong kita untuk meningkatkan kreativitas," kata Maddux.
Bertualang tak harus dengan menetap di negeri orang. Belajar bahasa asing, menjadi pakar kuliner negeri orang juga bisa menjadi pilihan lain untuk mengembangkan diri.
4. Menjaga lemak tubuh
Apa kaitannya indeks massa tubuh (body mass index) dengan kerja otak? Rasanya aneh, bahkan terkesan menghubung-hubungkan saja. Namun, sebuah studi menunjukkan keterkaitan antara lemak tubuh yang menimbulkan risiko penurunan daya ingat bagi perempuan, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kerja.
"Lemak melepaskan sitokin (molekul yang membantu memicu respons sistem kekebalan tubuh-RED). Zat ini memproduksi hormon yang membahayakan sel-sel saraf," papar penulis studi, Diana R Kerwin, MD, asisten profesor di Northwestern University Feinberg School of Medicine. Selanjutnya, Kerwin menyarankan perempuan perlu menjaga BMI pada level 20 - 24.
Jadi, pastikan BMI Anda ideal, artinya menjaga lemak tubuh tetap normal dan menghindari obesitas. Seseorang dikatakan obesitas jika memiliki nilai BMI di atas 30.
5. Tidurlah dengan benar
Tubuh Anda membutuhkan pasokan energi yang cukup untuk bisa tampil produktif. Untuk memastikan pasokan energi melimpah, tidurlah 7-8 jam setiap malam.
Jangan pernah memaksakan diri bekerja tanpa istirahat yang cukup. Karena jika Anda terus-menerus tak memberi waktu untuk tidur pada malam hari dengan baik, esok hari Anda akan kehilangan fokus, dan tak mampu berpikir rasional. Mulai sekarang, berikan tubuh Anda hak untuk tidur pada malam hari lebih baik lagi.
6. Lakukan hal menyenangkan
Lakukan hal baru yang menantang untuk meningkatkan kemampuan Anda. Seperti hobi memanjat, atau hal baru lainnya yang menyenangkan. Kebiasaan baru dan menyenangkan ini bisa menciptakan jalur saraf baru ke otak. Dengan begitu, pikiran Anda tetap tajam setiap waktu. Kuncinya, pilih aktivitas atau hobi baru yang menyenangkan. Jangan melakukan hobi baru yang hanya akan membuat Anda tertekan.
"Semakin Anda menikmati sebuah aktivitas, Anda terpacu untuk terus menjalaninya," jelas Yaakov Stern, PhD, profesor neuropsikologi klinis di Columbia University.
7. Batasi dan taklukkan pekerjaan Anda
Multitasking sudah menjadi deskripsi kerja yang bisa dialami siapa saja sekarang ini. Namun meski sukses mengerjakan berbagai pekerjaan dalam satu waktu, hasilnya cenderung tak akan maksimal. Kualitas kerja bisa menurun jika Anda melakukan berbagai hal yang tak ada kaitannya dengan pekerjaan dalam satu waktu.
"Prefrontal cortec, daerah penting untuk pengolahan informasi, secara optimal dirancang untuk melakukan satu hal pada suatu waktu," jelas Adam Gazzaley, MD, direktur Neuroscience Imaging Center, Universitas California, San Francisco.
Jumat, 03 Desember 2010
Narkoba
"9 Tips Memberi Nama Anak"
Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.
Nama itu mengandung doa.
Nama itu mengandung doa.
Nama anak itu cermin harapan orang tua. Nama itu mengandung Doa.Tetapi doanya yang singkat-singkat saja. Kalau terlalu panjang nanti dikira lagi bernazar atau berkomitmen sama Tuhan. Kalau dipanggil bukannya nengok, malah bilang "Amiinn.."
Nama jangan nyusahin orang Kelurahan
Nama anak mudah dibaca dan mudah ditulis. Meskipun tampaknya bagus,jangan pakai huruf mati yang digandeng-gandeng atau didobel- dobel (mis. Lloyd,Nikky, Thasya dll). Biasanya sama petugas Kelurahan akan terjadi salah tulis dalam pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, KTP dll.Nah... nggak enaknya lagi kalo kita minta revisi biasanya kena biaya lagi... dan prosesnya lama lagi.
Nama jangan cuma satu kata
Minimal ada First Name, Nick Name dan Family name gitu loh.... Ini penting terutama kalo pas lagi ngurus Paspor atau Visa. Nggak jadi berangkat ke Amrik hanya gara-gara namanya cuma 2 Prakoso atau Pamuji atau Paryono khan kesiaan...
Nama jangan terlalu panjang
Nama yang panjang bererot bisa bikin susah si pemilik nama. Disamping susah ngingetnya, juga ngerepotin waktu ngisi formulir pendaftaran masuk Perguruan Tinggi Negeri (dulu UMPTN). Itu lho..yang ngitemin buletan-buletan pakai pensil 2B. Capeek khaan... Nama panjang seperti Siti Hartati Riwayati Mulianingsih Adiningrum Mekar Berseri Sepanjang Hari.... adalah sangat-sangat not-recommended.
Nama anak bersifat internasional
Anak kita hidup dimasa depan, di era globalisasi dimana hubungan dengan dunia internasional amat sangat intens. Jadi jangan mempersulit anak dengan nama-nama yang sulit di-eja. Nama Saklitinov misalnya orang Jepang nyebutnya Sakuritino, orang Sunda bilang aktinop orang Amrik bilang Sechlaytinove... Syusah khaaannn Padahal maksudnya Sabtu Kliwon Tiga November...
Ketahuilah arti nama anak
Ketahuilah arti nama anak. Jangan memberikan nama hanya karena enak diucapkan atau bagus ditulisnya. Nama Jalmowono memang sepintas enak diucapkan dan bagus kalo ditulis tetapi ketahuilah bahwa Jalmowono itu artinya Orang Utan.
Jangan pakai nama artis.
Nama artis memang bagus-bagus, cuma masalahnya kalau artis itu kelakuannya baik... lha kalau jadi bahan gosip melulu khan jadi beban juga buat si anak. Lagian pakai nama artis itu tandanya anda gak kreatif dalam bikin nama.
Abjad huruf pertama nama anak.
Huruf pertama "A" pada nama anak ada enak gak enaknya. Gak enaknya kalau pas ada ujian/test/wawancara sering dipanggil duluan. Gak sempet nanya-nanya ama temannya. Tapi kadang-kadang juga pas giliran dapat pembagian apa gitu, dapetnya juga sering duluan. Sebaiknya ambil huruf pertama itu antara D sampai K. Cukupan lah... Huruf depan Z... wah.. biasanya adanya dibawah...
Jangan sok Kebarat-baratan
Jangan memberi nama anak dengan bergaya kebarat-baratan, biar dibilang keren. Kudu diinget, anda lahir dibumi Indonesia, orang Indonesia, kultur ya tetap orang Indonesia. Kalau nama keindo-indoan, tapi mukanya ya melayu-melayu juga, malu sendiri kan, anaknya ya ortunya.. Lagian kalo kejepit toh bilangnya "adawww...." bukan "Oh my God.."
Labels: Kumpulan Artikel, Kumpulan Humor
Selasa, 19 Oktober 2010
AKU BANGGA JADI SISWA SMAN 8 SURABAYA
Awalnya aku sedih saat melihat pengumuman bahwa aku diterima sekolah di SMAN8 Surabaya. Aku merasa bahwa aku sudah mengecewakan kedua orang tua ku. Aku merasa aku tidak dapat memenuhi keinginan kedua orang tua ku. Mereka menginginkan aku bisa diterima sekolah di SMAN komplek. Tetapi semua itu tidak bisa aku wujudkan.
Pertama kali aku menginjakkan kaki di SMAN8 ini , rasanya campur aduk antara senang, sedih, dan takut. Aku senang karena aku masih bisa diterima di sekolah negeri. Aku sedih karena aku tidak bisa memenuhi keinginan orang tua ku. Tetapi aku juga merasa takut kalau aku tidak bisa beradaptasi dengan lingkunga sekolah yang baru.
Namun semua perasaan itu aku singkirkan jauh-jauh. Ku bulatkan tekat untuk melanjutkan sekolah di SMAN 8 Surabaya.
Aku lanjutkan langkah ku ke dalam lingkungan SMAN 8. Aku melihat bangunan tua berdiri kokoh di hadapanku, lapangan yang luas, pohon-pohon rindang, linkungan yang bersih dan nyaman. Tiba-tiba semua perasaan itu hilang , aku merasa senang dan nyaman berada di lingkungan SMAN8.
Selain itu, fasilitasnya lengkap, kegiatan ekstrakulikulernya pun beragam. Tidak kalah dengan sekolah lain. Guru-gurunya ramah, baik dan professional dalam mengajar, satpamnya pun juga ramah-ramah. Membuat saya semakin senang sekolah di sana.
Siswa-siswinya pun tak kalah asyiknya. Mereka baik, tidak pilih-pilih teman, kompak, saling bekerja sama, dan mempunyai jiwa kebersamaan.
Aku bangga menjadi siswa SMAN 8 SURABAYA. Aku bangngga menjadi keluarga SMAN8 Surabaya. Kebersamaan yang begitu kental, kedisiplinan, keramahan
kerukunan, dan hangatnya suasana SMAN8 membuat saya nyaman menuntut ilmu di sana hingga tercapai apa yang saya impikan.
Jayalah terus SMANDELA ku…. Tetap kobarkan semangatmu. Lahirkan siswa-siswi yang berprestasi, jadikan siswa-siswi yang tangguh, ulet, dan dapat membawa nama baik Indonesia.
Sabtu, 16 Oktober 2010
MAU DI BAWA KEMANA MASA DEPANMU…????
Setiap orang pasti mempunyai gambaran atau angan-angan tentang masa depan yang akan dihadapi nanti. Dengan angan-angan tersebut, kita bisa lebih termotivasi untuk mewujudkannya dan hidup lebih terprogram dengan baik.
Bayangkan jika kita tidak memiliki angan-angan di masa depan. Hidup ini rasanya seperti ranting yang terbawa arus sungai, tidak punya arah dan tujuan, dia hanya bisa mengikuti arus yang deras, tersangkut di bebatuan,terinjak oleh hewan liar.
Bada dengan kapal, dia berani mengarungi lautan yang luas, berani menghadapi badai, hujan dan ombak yang besar. Karena kapal tersebut mempunyai kemudi yang bisa dikemudikan kemana saja sesuai dengan arah dan tujuannya.
Kemudi itulah yang diibaratkan sebagai program masa depan yang dapat membawa kita ke tempat tujuan yang indah sesuai angan-angan kita di masa depan.
Aku ingin bercerita sedikit tentang angan-angan masa depanku. Aku mempunyai angan-angan kelak jika aku besar nanti, aku ingin menjadi orang yang sukses dan berjasa dalam kehidupan masyarakat. Membantu rakyat miskin, mengabdikan diri di masyarakat, dan dapat membanggakan orang tua.
Aku ingin menjadi dokter, sebab menurutku dengan menjadi dokter, aku bisa membantu masyarakat menyembuhkan penyakit dan dapat mengabdikan hidup saya untuk masyarakat.
Untuk mewujudkan semua angan-angan di masa depanku. Aku harus berusaha keras dan belajar lebih giat serta diiringi dengan doa. Aku juga berharap orang tuaku mau mendukung apa yang menjadi impianku.
Kamis, 30 September 2010
guru bimbingan dan penyuluhan
GURU BP
Hampir di setiap sekolah terutama di tingkat SLTP maupun SMU/SMK terdapat guru BP, apakah memang guru yang ditunjuk sebagai guru bimbingan dan penyuluhan lulusan program studi Bimbingan dan Penyuluhan atau guru bidang ilmu lainnya yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk menjadi guru bimbingan dan penyuluhan.
Terlepas dari itu, yang jelas guru Bimbingan dan Penyuluhan adalah guru yang memiliki tugas yang sama dengan guru bidang studi lainnya, yakni bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru Bimbingan dan Penyuluhan tentunya memiliki trik-trik tertentu, bagaimana proses pembelajaran anak dapat meningkat, dan tentunya memiliki kita tersebdiri pula bagaimana mencari tahu permasalahan anak didik, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.
Pemerintah tentunya memiliki tujuan mengapa di sekolah diperlukan guru Bimbingan dan Penyuluhan. Adapun tujuan bimbingan dan penyuluhan pada hakikinya sama dengan tujuan pendidikan nasional itu sendiri. Bimbingan dan penyuluhan itu merupakan proses pemberian bantuan yang ditujukan agar anak didik mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan mampu merancang masa depannya.
Seorang anak didik dikatakan memiliki kemampuan memahami dirinya bilamana yang bersangkutan menunjukan kemampuan yang tinggi terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya, bakat dan minatnya, serta karakteristik pribadi lainnya. Sedangkan kemampuan pengenalan anak didik terhadap lingkungan diindikasikan oleh kemampuannya dalam mengenal lingkungan dan fasilitas yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat, serta kemampuannya memanfaatkan lingkungan tersebut secara optimal bagi kemajuan belajarnya. Sementara itu, bilamana anak didik memiliki kemampuan di dalam merancang masa depannya, bila yang bersangkutan menunjukan kemampuannya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sesuai dengan karakteristik pribadi serta peluang yang ada, serta memiliki kemampuan di dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Jadi, sejalan dengan pengertian bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, upaya bimbingan dan penyuluhan ditujukan agar anak didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
Sebagai guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, tentunya terlebih dahulu memahami akan hakiki dari bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, apa tujuannya, bagaimana fungsi dan perannya di sekolah, setidak-tidak ada empat fungsi utama guru BP, diantaranya : pemahaman individu dengan segala karakteristiknya, fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative yang dapat menghambat perkembangannya, fungsi pengentasan, yakni memberi bantuan dalam mengentasankan permasalahannya, serta fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik.
Guru yang ditunjuk sebagai petugas BP, kebetulan bukan lulusan BP, perlu lebih memahami tentang prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, pertama berkenaan dengan sasaran pelayanan itu sendiri, tidak membedakan etnis, umur, agama dan status ekonomi. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, yakni bagaimana anak didik mampu menyesuaikan dirinya di rumah, sekolah dan masyarakat, baik factor ekonomi maupun budaya. Selanjutnya prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan, yakni bahwa BP merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, berkelanjutan, perlu evaluasi.
Bila dihayati dan dicermati secara seksama, bahwa guru Bimbingan dan Penyuluhan eksistensinya sangat diperlukan. Apa lagi ke depan kita permasalahan semakin kompleks, baik lingkup internasional, regional, maupun nasional. Kini kita dalam era globalisasi, dan tentunya dampak dari semua itu akan berpengaruh terhadap perkembangan anak didik kita. Tingkat kerawanan yang menimpa anak didik perlu selalu dikuatirkan, dan tentunya guru Bimbingan Penyuluhan banyak lebih tahu bagaimana kondisi anak didiknya. Guru Bimbingan Penyuluhan ikut bertanggungjawab secara moral untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak terbawa arus oleh dunia global yang lebih bersifat negative, arahkan kea rah yang lebih bersifat positif, dan berikan arahan dan bekal agar anak didik memiliki kekebalan terhadap bermacam-macam penyakit social, yang terus melanda dunia, dan tentunya termasuk negeri kita.
Bila kita mendengar suatu ikrar yang dilakukan oleh lulusan mahasiswa program studi Bimbingan dan Penyuluhan FKIP UNRI pada setiap acara temu ramah antara mahasiswa dengan pimpinan FKIP UNRI. Apa yang tersirat di dalam pernyataan itu, tidak lain adalah bahwa lulusan BP akan menjadi konselor dengan penuh tanggungjawab, dan tentunya janji tersebut akan diimplementasikan di dalam menjalankan tugas keseharian sebagai guru BP yang profesional.
Guru BP hendaknya ada disetiap sekolah, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Karena pada kondisi ini tingkat kerawanan social cukup tinggi, dan kondisi anak pada proses perkembangan kejiwaan. Anak didik pada kondisi ini belum memiliki daya antisipasi yang kuat, di dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus komunikasi dan informasi melalui multi media (Televisi, internet) sangat berpengaruh terhadap sikap mental anak didik. Bila mereka sudah diberikan bekal yang cukup, termasuk peran guru BP, di samping orang tua, dan masyarakat, maka apapun dampak dari modernisasi tersebut, akan dapat disaring secara positif oleh anak didik. Semua itu akan menjadi proses pembelajaran anak didik agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara dewasa.
Dan ini berarti tanggungjawab peningkatan mutu pendidikan merupakan tugas kita bersama, termasuk pula guru Bimbingan dan Penyuluhan. Semoga.
kerajaan Tarumanegara
Sumber Sejarah
Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama kalinya mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang ditemukan. Empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
[sunting] Prasasti yang ditemukan
- Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
- Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
- Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
- Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
- Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
- Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
- Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
Lahan tempat prasasti itu ditemukan berbentuk bukit rendah berpermukaan datar dan diapit tiga batang sungai: Cisadane, Cianten dan Ciaruteun. Sampai abad ke-19, tempat itu masih dilaporkan dengan nama Pasir Muara. Dahulu termasuk bagian tanah swasta Ciampea. Sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cibungbulang.
Kampung Muara tempat prasasti Ciaruteun dan Telapak Gajah ditemukan, dahulu merupakan sebuah "kota pelabuhan sungai" yang bandarnya terletak di tepi pertemuan Cisadane dengan Cianten. Sampai abad ke-19 jalur sungai itu masih digunakan untuk angkutan hasil perkebunan kopi. Sekarang masih digunakan oleh pedagang bambu untuk mengangkut barang dagangannya ke daerah hilir.
Prasasti pada zaman ini menggunakan aksara Sunda kuno, yang pada awalnya merupakan perkembangan dari aksara tipe Pallawa Lanjut, yang mengacu pada model aksara Kamboja dengan beberapa cirinya yang masih melekat. Pada zaman ini, aksara tersebut belum mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah (lontar) abad ke-16.
[sunting] Prasasti Pasir Muara
Di Bogor, prasasti ditemukan di Pasir Muara, di tepi sawah, tidak jauh dari prasasti Telapak Gajah peninggalan Purnawarman. Prasasti itu kini tak berada ditempat asalnya. Dalam prasasti itu dituliskan :- ini sabdakalanda rakryan juru panga-mbat i kawihaji panyca pasagi marsa-n desa barpulihkan haji su-nda
- Ini tanda ucapan Rakryan Juru Pengambat dalam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4), pemerintahan begara dikembalikan kepada raja Sunda.
[sunting] Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan pada aliran Ci Aruteun, seratus meter dari pertemuan sungai tersebut dengan Ci Sadane; namun pada tahun 1981 diangkat dan diletakkan di dalam cungkup. Prasasti ini peninggalan Purnawarman, beraksara Palawa, berbahasa Sansekerta. Isinya adalah puisi empat baris, yang berbunyi:- vikkrantasyavanipateh shrimatah purnavarmmanah tarumanagararendrasya vishnoriva padadvayam
- Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara.
[sunting] Prasasti Telapak Gajah
Prasasti Telapak Gajah bergambar sepasang telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris berbentuk puisi berbunyi:- jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam padadavayam
- Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa.
Ukiran bendera dan sepasang lebah itu dengan jelas ditatahkan pada prasasti Ciaruteun yang telah memancing perdebatan mengasyikkan di antara para ahli sejarah mengenai makna dan nilai perlambangannya. Ukiran kepala gajah bermahkota teratai ini oleh para ahli diduga sebagai "huruf ikal" yang masih belum terpecahkan bacaaanya sampai sekarang. Demikian pula tentang ukiran sepasang tanda di depan telapak kaki ada yang menduganya sebagai lambang labah-labah, matahari kembar atau kombinasi surya-candra (matahari dan bulan). Keterangan pustaka dari Cirebon tentang bendera Taruma dan ukiran sepasang "bhramara" (lebah) sebagai cap pada mahkota Purnawarman dalam segala "kemudaan" nilainya sebagai sumber sejarah harus diakui kecocokannya dengan lukisan yang terdapat pada prasasti Ciaruteun.
[sunting] Prasasti Jambu
Di daerah Bogor, masih ada satu lagi prasasti lainnya yaitu prasasti batu peninggalan Tarumanagara yang terletak di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Pada bukit ini mengalir (sungai) Cikasungka. Prasasti inipun berukiran sepasang telapak kaki dan diberi keterangan berbentuk puisi dua baris:- shriman data kertajnyo narapatir - asamo yah pura tarumayam nama shri purnnavarmma pracurarupucara fedyavikyatavammo tasyedam - padavimbadavyam arnagarotsadane nitya-dksham bhaktanam yangdripanam - bhavati sukhahakaram shalyabhutam ripunam.
- Yang termashur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya.
[sunting] Sumber berita dari luar negeri
Sumber-sumber dari luar negeri semuanya berasal dari berita Tiongkok.- Berita Fa Hien, tahun 414M dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti ("Jawadwipa") hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan "beragama kotor" (maksudnya animisme).
- Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To-lo-mo ("Taruma") yang terletak di sebelah selatan.
- Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusan dari To-lo-mo.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang Taruma.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hapir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.
pasangan jiwa
Andri telah beranjak dewasa. Sudah saatnya ia mencari gadis yang baik untuk dijadikan istri. Tapi sampai saat ini, ia belum juga berhasil. Bukan suatu hal yang aneh. Ia memang terlalu mempertimbangkan bibit-bebet-bobot calon istrinya. Maka, saat musim panas mulai bertiup, Andri melakukan perjalanan ke Yogya. Di tengah perjalanan, Andri memutuskan untuk beristirahat di sebuah rumah penginapan yang berada di Sekitar Malioboro. Kebetulan ia bertemu dengan teman sekolahnya dulu. Maka Andri tak segan untuk menceritakan maksud perjalanannya itu. Seperti gayung bersambut, temannya menyarankan Andri untuk mencoba melamar anak gadis keluarga Surya. Menurut temannya itu, keluarga Surya adalah keluarga yang status sosial ekonominya sederajat dengan
Andri. Lagipula, gadis itu sangat cantik dan terpelajar. Andri girang bukan main. Sebelum berpisah, teman Andri berjanji untuk mempertemukannya dengan
'Pak Comblang' dari keluarga Surya, esok pagi. Pak Comblang inilah yang akan meneruskan data pribadi Andri kepada gadis tersebut. Bila keluarga itu berkenan menerimanya, maka Andri akan segera berkenalan, sebelum lamaran resmi atau khitbah diajukan. Kegembiraan yang meluap-luap memenuhi rongga dada Andri. Dibentangkannya sajadah, lalu ia mulai sholat istikhoroh. Baru kali ini Andri merasa melakukannya dengan sepenuh hati, dengan kepasrahan yang murni... Ah... Tak terasa air mata Andri berjatuhan. Diam-diam menyelinap suatu penyesalan. Mengapa ia baru bisa khusyu' dan dapat merasakan ikatan yang erat dengan Allah, ketika ada masalah berat dan serius yang harus ia hadapi? .....
Waktu subuh belum lama berlalu, namun Andri telah bersiap untuk pergi menemui Pak Comblang. Makin cepat makin baik, pikirnya... Di bawah sinar bulan sabit yang kepucatan, Andri bergegas menuju tempat itu. Fajar belum juga merekah ketika Andri sampai di tempat yang dijanjikan. Sepi sekali... Nyanyian jangkrik perlahan menghilang. Andri benar-benar sendirian. Di tengah kegamangan hatinya, Andri mencoba mengitari bangunan itu. Seperti sebuah musholla kecil. Cahaya lilin yang memantul di sela-sela kaca jendela, membangkitkan rasa ingin tahunya. Andri berjingkat ke arah jendela. Ditempelkan matanya ke celah-celah...
"Hei, masuklah!" "Jangan mengintip seperti itu!" Andri tersentak. Rasa malu, kaget dan takut berbaur menjadi satu. "Ayo, masuklah. Jangan takut!" Suaranya lebih lembut namun tetap berwibawa. Andri ragu-ragu. Tetapi rasa ingin tahu sedemikian menyerbunya. Akhirnya ia memberanikan diri melangkah ke dalam. "Kemarilah!" ajaknya tanpa melihat muka Andri. Andri memperhatikan dengan penuh seksama. Laki-laki itu belum terlalu tua, tapi wajahnya memancarkan kebaikan yang seolah-olah bersumber dari seluruh aliran darahnya. Bijak, arif, lembut namun tegas. Tentulah ia pengemban amanah yang luar biasa, pikir Andri. Laki-laki itu duduk di atas permadani sambil membaca sebuah buku. Lalu ia berkata perlahan : "Belum saatnya Andri .... Belum saatnya." Andri menatap wajahnya dengan penuh kebingungan. Lalu laki-laki itu kembali melanjutkan.
Kali ini ditatapnya Andri dengan ketajaman jiwa. "Kau tahu? Semenjak seseorang ada dalam kandungan ibunya, Allah Ta'ala telah menetapkan 3 hal untuknya. Kau sudah tahu bukan! Salah satu di antaranya adalah jodohnya.. pasangan hidupnya... Hmmmm..... seperti benang sutera." "Ya, seperti benang sutera yang diikatkan di antara mereka berdua. Kepada kaki laki-laki atau bayi perempuan yang lahir dan ditakdirkan berjodohan satu dengan yang lainnya. Begitu simpul diikatkan, maka tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan mereka." "Salah seorang diantara mereka mungkin saja berasal dari keluarga yang miskin, sedang yang lainnya dari keluarga yang kaya. Atau mereka terpisah bermil-mil jaraknya, bahkan mungkin ada yang berasal dari dua keluarga yang saling bermusuhan. Tapi pada akhirnya, bila saatnya telah tiba, mereka akan menjadi suami istri. Tak ada suatu hal pun yang dapat mengubah takdir itu." Laki-laki itu terdiam sesaat. Andri kini sudah sepenuhnya duduk terpekur di hadapannya. Kalimat demi kalimat disimaknya dengan seksama.
"Jodoh adalah masalah yang paling ajaib dan paling gaib. Suatu rahasia kehidupan yang tak akan pernah tuntas untuk dimengerti... Bayangkan... Dua anak yang berbeda, tumbuh di lingkungannya masing-masing. Sebagian besar mungkin tidak menyadari kehadiran satu dengan lainnya. Tapi bila saatnya tiba, mereka akan bertemu dan mengekalkan ikatannya dalam tali pernikahan." "Kalau ada wanita atau laki-laki lain yang muncul di antara keduanya, ia akan terjatuh. Ia tak akan mampu melewati bentangan tali sutera yang telah diikatkan pada mereka.... Ah, kau pasti pernah melihat orang yang patah hati bukan? Hhhhh, sebagian orang yang bodoh dan tak kuat menahan cobaan, memilih mati daripada patah hati. Bukan takdir yang memilihnya untuk bunuh diri... Itu pilihannya sendiri, ia cuma tak sabar menanti saat pertemuan itu datang." "Ketahuilah,Andri... Masalah jodoh adalah rahasia Allah... Kau harus dapat berdamai dengan takdirmu."
"Bagaimana dengan aku!" sela Andri. "Apakah aku akan berhasil menikah dengan anak gadis dari keluarga Surya? Apakah ia takdirku?" tanyanya tak sabaran. Laki-laki itu tersenyum. "Belum saatnya Andri... Belum saatnya! Suatu saat nanti, kau akan menikah dengan seorang gadis shalihat, cantik dan pintar. Pun dari keluarga yang terhormat. Kelak, setelah menikah, kalian akan mempunyai anak laki-laki. Dan anakmu akan menjadi pedagang yang terpelajar. Ia dermakan kekayaannya untuk agama Allah. la juga akan menjadi anak yang senantiasa memelihara kedua orang tuanya, meskipun kalian sudah tua renta nanti... Hal ini tak lepas dari peranan ibunya dalam mendidik anak itu." "Tapi itu nanti. Bila calon istrimu telah mencapai usia 17 tahun. Sayangnya, saat ini dia masih berumur 7 tahun." "Hah!" Andri kebingungan. "Jadi saya harus membujang selama 10 tahun??!" Andri menatap tak percaya. Ia berharap semua hanya kemungkinan karena ia salah dengar saja. Andri mencari kesungguhan di sana... Tapi semua sia-sia... Air muka laki-laki itu tak berubah sedikit pun. Dan Andri menyadari semua adalah kebenaran. "Kalau begitu, di mana dia sekarang? Dimana saya dapat menemui calon istri saya? Tolonglah?!" Andri memohon padanya. "Oh, gadis itu tinggal dengan wanita penjual sayur. Tak jauh dari sini. Setiap pagi, wanita itu datang ke pasar dan menjajakan sayurannya di sebelah kios ikan."
Kukuruyukkkkk....!! Suara nyaring ayam jantan memecah keheningan... Andri tersentak. Kukuruyukkkkk....!! Kokok nyaring ayam jantan membangunkan Andri dari tidurnya. Ah.. rupa-rupanya ia tertidur di atas sajadah... Alhamdulillah, waktu subuh belum habis. Andri bersegera mengambil wudhu... Sehabis sholat subuh, Andri kembali teringat mimpinya. Seolah semua menjadi teka-teki. Andri belum tahu apakah harus menganggapnya sebagai jawaban atas sholat istikhorohnya atau tidak. Untuk mcnyingkap tabir mimpi itu, cuma ada satu cara yang bisa dilakukannya : mencari gadis kecil yang katanya calon istrinya itu! Lalu Andri pun bergegas ke pasar terdekat. Sepanjang jalan ia berdoa dan berjanji. Berdoa agar calon istrinya memang benar-benar baik bibit, bebet dan bobotnya. Sebagaimana telah diisyaratkan dalam mimpi. Dan ia berjanji untuk menerima takdirnya dan berusaha menjadi muslim yang baik. Lebih baik dari kualitasnya sekarang.
Fajar telah lama merekah saat Andri tiba di sana. Orang-orang mulai melakukan kegiatannya. Pembeli mulai berdatangan. Ramai... Namun belum seramai satu jam yang akan datang. Maka Andri lebih leluasa untuk mengamati sekitarnya. Matanya berkeliling mengitari pasar, lalu tertumbuk pada sosok kecil di samping kios ikan. Wanita itu tua, kotor, lusuh. Kumal. Rambutnya telah keabu-abuan. Dengan sebelah mata tertutup lapisan katarak, ia duduk di selembar alas sambil menggendong bocah kecil di dadanya. "Oh, tidak!! Bagaimana mungkin?! Ini pasti kekeliruan!" Andri menatap kembali bocah terlantar yang kurus kering itu. Hatinya hancur... Ah, mimpi semalam benar-benar hanya bunga tidur. Andri kembali ke penginapannya dengan hati lesu. Kali ini bukan saja ia kecewa karena calon istrinya ternyata hanya seorang bocah gelandangan, tapi juga karena 'Pak Comblang' dari keluarga Surya tidak datang pada pertemuan yang ia janjikan.
Tanpa suatu penjelasan apapun. "Ah... sudah jatuh dari tangga, tertimpa genteng pula! Saya adalah seorang yang terpelajar... sudah selayaknya saya mendapatkan seorang gadis dari keluarga terhormat!" Semakin lama Andri memikirkan hal tersebut, semakin jijik ia membayangkan kemungkinan menikahi bocah kumal itu. Benar-benar menggelikan. Andri khawatir hal tersebut benar-benar akan terjadi. Dan ia tidak dapat tidur semalaman...
Keesokan harinya... Andri pergi ke pasar bersama dengan pelayan setianya. Andri menjanjikan imbalan yang sangat besar apabila ia berhasil membunuh bocah kumal itu. Andri dan pelayannya berdiri di belakang pembeli. Begitu kesempatan datang, pelayan Andri menikamkan pisaunya ke arah si anak, lalu mereka kabur. Bocah kecil itu menangis dan wanita buta yang menggendongnya berteriak-teriak : "Pembunuh! Pembunuh!" Kegemparan pun segera menyebar ke seluruh penjuru pasar...
Sementara itu, Andri dan pelayannya telah lenyap dari tempat kejadian. "Kau berhasil membunuh dia?" tanya Andri terengah-engah. "Tidak," jawab pelayannya. "Begitu saya menghunjamkan pisau ke arahnya, anak itu berbalik secara tiba-tiba. Saya rasa saya hanya melukai mukanya, dekat alisnya." Andri segera meninggalkan penginapan. Kejadian itu dengan segera terlupakan oleh masyarakat sekitar. Ia kemudian pergi ke arah Barat menuju ibukota. Karena kecewa dengan kegagalan pernikahannya, Andri memutuskan untuk berhenti memikirkan perkawinan.
Tiga tahun kemudian Andri dijodohkan dengan gadis yang mempunyai reputasi baik yang berasal dari keluarga Hartono. Sebuah keluarga yang cukup terkenal di masyarakat sekitar.. Anak gadisnya terpelajar dan sangat cantik. Semua orang memberi selamat pada Andri. Persiapan pernikahan tengah dilangsungkan, ketika suatu pagi Andri menerima berita yang menyakitkan. Calon istrinya melarikan diri dengan laki-laki yang dicintainya. Mereka berdua telah menikah di kota lain.
Selama dua tahun Andri berhenti memikirkan pernikahan. Saat itu ia berusia dua puluh delapan tahun. Ia berubah pikiran tentang mencari pasangan dari masyarakat yang sekelas dengannya; seorang gadis kota terpelajar. Maka Andri pergi ke pedesaan, mencari suasana baru. Di desa, Andri menghabiskan waktu dengan mempelajari buku-buku. Suatu hari ia membawa bukunya ke sungai di dekat ladang, agar lebih nyaman membacanya. Tanpa sengaja ia melihat gadis desa yang sedang memanen kentang. Andri jatuh hati padanya dan bersegera menemui orang tua gadis itu. Gayung bersambut, gadis itu menerima lamarannya. Maka Andri bergegas ke kota untuk membeli perhiasan dan baju sutera serta segala persiapan pernikahan.
Selama beberapa hari, Andri berkeliling mengunjungi saudara-saudaranya untuk mengabarkan berita gembira itu. Seminggu kemudian ia kembali ke desa. Tapi yang ditemuinya hanya kabar buruk tentang sakitnya sang calon. Andri bersedia menunggu sampai ia sembuh. Sampai setahun hampir berlalu, penyakit calon istrinya malah semakin parah. Gadis itu kehilangan seluruh rambutnya dan menjadi buta. Ia menolak menikahi Andri dan berpesan pada orang tuanya untuk meminta Andri melupakan dia. Ia mohon agar Andri mencari gadis lain yang layak untuk dijadikan istri.
Tahun demi tahun berlalu, sampai akhirnya Andri mendapatkan calon yang sempurna. Bukan saja ia cantik dan masih muda, tapi juga pencinta buku dan seni. Tak ada rintangan, khitbah pun segera dilangsungkan. Namun malang tak dapat ditolak... tiga hari sebelum pernikahan, gadis itu terjatuh dari tangga dan mati. Sepertinya nasib mengolok-olokkan Andri. Andri menjadi fatalis. Ia tidak lagi peduli pada wanita, ia hanya bekerja dan bekerja. Sekarang ia bekerja di kantor pemerintahan di Yogya. Mengabdikan diri pada tugas dan sama sekali berhenti memikirkan pernikahan. Tapi ia bekerja dengan sangat baik, sehingga atasannya, Hakim Sulaiman, terkesan pada dedikasi dan kesungguhannya... hingga mengusulkan Andri untuk menikahi keponakannya. Pembicaraan itu sangat menyakitkan Andri. "Mengapa Tuan mau menikahkan keponakan Tuan pada saya! Saya terlalu tua untuk menikah." Pejabat itu menasehati Andri tentang keburukan membujang. Lagipula menikah adalah sunnah Rasulullah. Maka Andri menyetujuinya, meskipun ia sama sekali tidak antusias...
Andri benar-benar tidak melihat istrinya sampai pernikahan benar-benar selesai dilangsungkan. Istrinya ternyata masih muda, Andri lega melihatnya. Tingkah lakunya sangat baik dan Andri harus mengakui bahwa ia adalah istri yang sangat baik. Taat, sholihat dan selalu menyenangkan. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak menyukainya. Bila di rumah, istrinya selalu menata rambut dengan cara yang khas, sehingga menutupi pelipis kanannya. Menurut Andri, dengan tata rambut seperti itu istrinya kelihatan sangat cantik, tetapi ia agak heran juga...
Tak kurang dari satu bulan, Andri telah benar-benar jatuh cinta kepadanya. Suatu saat ia bertanya, "Mengapa dinda tidak mengganti gaya rambut sekali-kali? Maksudku, mengapa dinda selalu menyisirnya ke satu arah?" Istri Andri menyibakkan rambutnya dan berkata, "Lihatlah!" Ia menunjuk ke luka di pelipis kanannya. "Bagaimana bisa begitu?" tanya Andri lagi Sang istri menjawab, "Aku mendapatkannya saat berumur tujuh tahun. Ayahku meninggal di kantornya, sedangkan ibu dan abangku meninggal dunia pada tahun yang sama. Kemudian aku dirawat oleh ibu susuku. Kami mempunyai rumah di dekat Gerbang Selatan Yogya, dekat kantor ayahku. Suatu hari, seorang pencuri tanpa alasan apa pun, mencoba membunuhku. Kami sama sekali tidak mengerti, kami tidak pernah punya musuh. Untung ia tidak berhasil membuatku mati, tapi ia meninggalkan luka di kepala sebelah kananku.
Karena itulah aku selalu menutupinya darimu." "Apakah ibu susumu hampir buta?" "Ya. Kok tahu?" "Akulah pencuri itu. Ah, tapi bagaimana mungkin! Semua begitu aneh... Semua terjadi begitu saja, seperti ada yang telah mentakdirkan." Andri kemudian menceritakan semuanya. Bermula dari mimpinya setelah ia sholat istikhoroh, sekitar sepuluh tahun yang lalu. Istrinya juga bercerita, ketika ia berusia sembilan atau sepuluh tahun, pamannya menemukan ia di Sung-Cheng dan mengambilnya untuk tinggal bersama keluarganya di Shiang-Chow.
Akhirnya mereka menyadari bahwa pernikahan mereka adalah sebuah takdir yang telah digariskan Allah Ta'ala. Andri menangis. Ia malu pada Penciptanya. Malu pada kesombongannya untuk menentang takdir... ...dan pada saat itulah, Andri menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Tapi kenapa ketika ia mendapatkan petunjuk, ia malah mengingkarinya ? Saat itu juga, Andri melakukan sholat taubat. Untuk menjadi mukmin yang baik. Begitulah, kasih sayang di antara mereka kian tumbuh subur...
Setahun kemudian lahirlah anak laki-laki. Istri Andri mendidiknya dengan sangat baik. Setelah dewasa, ia menjadi seorang yang terpelajar. Usahanya di bidang perdagangan maju pesat. Ia sangat penyantun dan terkenal akan kedermawanannya. Ketika sang anak menjadi Gubernur, Andri telah lanjut usia. Anak dan istrinya tetap setia memelihara dan mencintainya. Di tempat mereka pertama kali bertemu, empat belas tahun sebelum pernikahan, anak Andri membangun tempat peristirahatan untuknya.
"Dan segala sesuatu kami jadikan berjodoh-jodohan, agar sekalian kamu berpikir." (QS 51 : 49).
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."
Andri. Lagipula, gadis itu sangat cantik dan terpelajar. Andri girang bukan main. Sebelum berpisah, teman Andri berjanji untuk mempertemukannya dengan
'Pak Comblang' dari keluarga Surya, esok pagi. Pak Comblang inilah yang akan meneruskan data pribadi Andri kepada gadis tersebut. Bila keluarga itu berkenan menerimanya, maka Andri akan segera berkenalan, sebelum lamaran resmi atau khitbah diajukan. Kegembiraan yang meluap-luap memenuhi rongga dada Andri. Dibentangkannya sajadah, lalu ia mulai sholat istikhoroh. Baru kali ini Andri merasa melakukannya dengan sepenuh hati, dengan kepasrahan yang murni... Ah... Tak terasa air mata Andri berjatuhan. Diam-diam menyelinap suatu penyesalan. Mengapa ia baru bisa khusyu' dan dapat merasakan ikatan yang erat dengan Allah, ketika ada masalah berat dan serius yang harus ia hadapi? .....
Waktu subuh belum lama berlalu, namun Andri telah bersiap untuk pergi menemui Pak Comblang. Makin cepat makin baik, pikirnya... Di bawah sinar bulan sabit yang kepucatan, Andri bergegas menuju tempat itu. Fajar belum juga merekah ketika Andri sampai di tempat yang dijanjikan. Sepi sekali... Nyanyian jangkrik perlahan menghilang. Andri benar-benar sendirian. Di tengah kegamangan hatinya, Andri mencoba mengitari bangunan itu. Seperti sebuah musholla kecil. Cahaya lilin yang memantul di sela-sela kaca jendela, membangkitkan rasa ingin tahunya. Andri berjingkat ke arah jendela. Ditempelkan matanya ke celah-celah...
"Hei, masuklah!" "Jangan mengintip seperti itu!" Andri tersentak. Rasa malu, kaget dan takut berbaur menjadi satu. "Ayo, masuklah. Jangan takut!" Suaranya lebih lembut namun tetap berwibawa. Andri ragu-ragu. Tetapi rasa ingin tahu sedemikian menyerbunya. Akhirnya ia memberanikan diri melangkah ke dalam. "Kemarilah!" ajaknya tanpa melihat muka Andri. Andri memperhatikan dengan penuh seksama. Laki-laki itu belum terlalu tua, tapi wajahnya memancarkan kebaikan yang seolah-olah bersumber dari seluruh aliran darahnya. Bijak, arif, lembut namun tegas. Tentulah ia pengemban amanah yang luar biasa, pikir Andri. Laki-laki itu duduk di atas permadani sambil membaca sebuah buku. Lalu ia berkata perlahan : "Belum saatnya Andri .... Belum saatnya." Andri menatap wajahnya dengan penuh kebingungan. Lalu laki-laki itu kembali melanjutkan.
Kali ini ditatapnya Andri dengan ketajaman jiwa. "Kau tahu? Semenjak seseorang ada dalam kandungan ibunya, Allah Ta'ala telah menetapkan 3 hal untuknya. Kau sudah tahu bukan! Salah satu di antaranya adalah jodohnya.. pasangan hidupnya... Hmmmm..... seperti benang sutera." "Ya, seperti benang sutera yang diikatkan di antara mereka berdua. Kepada kaki laki-laki atau bayi perempuan yang lahir dan ditakdirkan berjodohan satu dengan yang lainnya. Begitu simpul diikatkan, maka tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan mereka." "Salah seorang diantara mereka mungkin saja berasal dari keluarga yang miskin, sedang yang lainnya dari keluarga yang kaya. Atau mereka terpisah bermil-mil jaraknya, bahkan mungkin ada yang berasal dari dua keluarga yang saling bermusuhan. Tapi pada akhirnya, bila saatnya telah tiba, mereka akan menjadi suami istri. Tak ada suatu hal pun yang dapat mengubah takdir itu." Laki-laki itu terdiam sesaat. Andri kini sudah sepenuhnya duduk terpekur di hadapannya. Kalimat demi kalimat disimaknya dengan seksama.
"Jodoh adalah masalah yang paling ajaib dan paling gaib. Suatu rahasia kehidupan yang tak akan pernah tuntas untuk dimengerti... Bayangkan... Dua anak yang berbeda, tumbuh di lingkungannya masing-masing. Sebagian besar mungkin tidak menyadari kehadiran satu dengan lainnya. Tapi bila saatnya tiba, mereka akan bertemu dan mengekalkan ikatannya dalam tali pernikahan." "Kalau ada wanita atau laki-laki lain yang muncul di antara keduanya, ia akan terjatuh. Ia tak akan mampu melewati bentangan tali sutera yang telah diikatkan pada mereka.... Ah, kau pasti pernah melihat orang yang patah hati bukan? Hhhhh, sebagian orang yang bodoh dan tak kuat menahan cobaan, memilih mati daripada patah hati. Bukan takdir yang memilihnya untuk bunuh diri... Itu pilihannya sendiri, ia cuma tak sabar menanti saat pertemuan itu datang." "Ketahuilah,Andri... Masalah jodoh adalah rahasia Allah... Kau harus dapat berdamai dengan takdirmu."
"Bagaimana dengan aku!" sela Andri. "Apakah aku akan berhasil menikah dengan anak gadis dari keluarga Surya? Apakah ia takdirku?" tanyanya tak sabaran. Laki-laki itu tersenyum. "Belum saatnya Andri... Belum saatnya! Suatu saat nanti, kau akan menikah dengan seorang gadis shalihat, cantik dan pintar. Pun dari keluarga yang terhormat. Kelak, setelah menikah, kalian akan mempunyai anak laki-laki. Dan anakmu akan menjadi pedagang yang terpelajar. Ia dermakan kekayaannya untuk agama Allah. la juga akan menjadi anak yang senantiasa memelihara kedua orang tuanya, meskipun kalian sudah tua renta nanti... Hal ini tak lepas dari peranan ibunya dalam mendidik anak itu." "Tapi itu nanti. Bila calon istrimu telah mencapai usia 17 tahun. Sayangnya, saat ini dia masih berumur 7 tahun." "Hah!" Andri kebingungan. "Jadi saya harus membujang selama 10 tahun??!" Andri menatap tak percaya. Ia berharap semua hanya kemungkinan karena ia salah dengar saja. Andri mencari kesungguhan di sana... Tapi semua sia-sia... Air muka laki-laki itu tak berubah sedikit pun. Dan Andri menyadari semua adalah kebenaran. "Kalau begitu, di mana dia sekarang? Dimana saya dapat menemui calon istri saya? Tolonglah?!" Andri memohon padanya. "Oh, gadis itu tinggal dengan wanita penjual sayur. Tak jauh dari sini. Setiap pagi, wanita itu datang ke pasar dan menjajakan sayurannya di sebelah kios ikan."
Kukuruyukkkkk....!! Suara nyaring ayam jantan memecah keheningan... Andri tersentak. Kukuruyukkkkk....!! Kokok nyaring ayam jantan membangunkan Andri dari tidurnya. Ah.. rupa-rupanya ia tertidur di atas sajadah... Alhamdulillah, waktu subuh belum habis. Andri bersegera mengambil wudhu... Sehabis sholat subuh, Andri kembali teringat mimpinya. Seolah semua menjadi teka-teki. Andri belum tahu apakah harus menganggapnya sebagai jawaban atas sholat istikhorohnya atau tidak. Untuk mcnyingkap tabir mimpi itu, cuma ada satu cara yang bisa dilakukannya : mencari gadis kecil yang katanya calon istrinya itu! Lalu Andri pun bergegas ke pasar terdekat. Sepanjang jalan ia berdoa dan berjanji. Berdoa agar calon istrinya memang benar-benar baik bibit, bebet dan bobotnya. Sebagaimana telah diisyaratkan dalam mimpi. Dan ia berjanji untuk menerima takdirnya dan berusaha menjadi muslim yang baik. Lebih baik dari kualitasnya sekarang.
Fajar telah lama merekah saat Andri tiba di sana. Orang-orang mulai melakukan kegiatannya. Pembeli mulai berdatangan. Ramai... Namun belum seramai satu jam yang akan datang. Maka Andri lebih leluasa untuk mengamati sekitarnya. Matanya berkeliling mengitari pasar, lalu tertumbuk pada sosok kecil di samping kios ikan. Wanita itu tua, kotor, lusuh. Kumal. Rambutnya telah keabu-abuan. Dengan sebelah mata tertutup lapisan katarak, ia duduk di selembar alas sambil menggendong bocah kecil di dadanya. "Oh, tidak!! Bagaimana mungkin?! Ini pasti kekeliruan!" Andri menatap kembali bocah terlantar yang kurus kering itu. Hatinya hancur... Ah, mimpi semalam benar-benar hanya bunga tidur. Andri kembali ke penginapannya dengan hati lesu. Kali ini bukan saja ia kecewa karena calon istrinya ternyata hanya seorang bocah gelandangan, tapi juga karena 'Pak Comblang' dari keluarga Surya tidak datang pada pertemuan yang ia janjikan.
Tanpa suatu penjelasan apapun. "Ah... sudah jatuh dari tangga, tertimpa genteng pula! Saya adalah seorang yang terpelajar... sudah selayaknya saya mendapatkan seorang gadis dari keluarga terhormat!" Semakin lama Andri memikirkan hal tersebut, semakin jijik ia membayangkan kemungkinan menikahi bocah kumal itu. Benar-benar menggelikan. Andri khawatir hal tersebut benar-benar akan terjadi. Dan ia tidak dapat tidur semalaman...
Keesokan harinya... Andri pergi ke pasar bersama dengan pelayan setianya. Andri menjanjikan imbalan yang sangat besar apabila ia berhasil membunuh bocah kumal itu. Andri dan pelayannya berdiri di belakang pembeli. Begitu kesempatan datang, pelayan Andri menikamkan pisaunya ke arah si anak, lalu mereka kabur. Bocah kecil itu menangis dan wanita buta yang menggendongnya berteriak-teriak : "Pembunuh! Pembunuh!" Kegemparan pun segera menyebar ke seluruh penjuru pasar...
Sementara itu, Andri dan pelayannya telah lenyap dari tempat kejadian. "Kau berhasil membunuh dia?" tanya Andri terengah-engah. "Tidak," jawab pelayannya. "Begitu saya menghunjamkan pisau ke arahnya, anak itu berbalik secara tiba-tiba. Saya rasa saya hanya melukai mukanya, dekat alisnya." Andri segera meninggalkan penginapan. Kejadian itu dengan segera terlupakan oleh masyarakat sekitar. Ia kemudian pergi ke arah Barat menuju ibukota. Karena kecewa dengan kegagalan pernikahannya, Andri memutuskan untuk berhenti memikirkan perkawinan.
Tiga tahun kemudian Andri dijodohkan dengan gadis yang mempunyai reputasi baik yang berasal dari keluarga Hartono. Sebuah keluarga yang cukup terkenal di masyarakat sekitar.. Anak gadisnya terpelajar dan sangat cantik. Semua orang memberi selamat pada Andri. Persiapan pernikahan tengah dilangsungkan, ketika suatu pagi Andri menerima berita yang menyakitkan. Calon istrinya melarikan diri dengan laki-laki yang dicintainya. Mereka berdua telah menikah di kota lain.
Selama dua tahun Andri berhenti memikirkan pernikahan. Saat itu ia berusia dua puluh delapan tahun. Ia berubah pikiran tentang mencari pasangan dari masyarakat yang sekelas dengannya; seorang gadis kota terpelajar. Maka Andri pergi ke pedesaan, mencari suasana baru. Di desa, Andri menghabiskan waktu dengan mempelajari buku-buku. Suatu hari ia membawa bukunya ke sungai di dekat ladang, agar lebih nyaman membacanya. Tanpa sengaja ia melihat gadis desa yang sedang memanen kentang. Andri jatuh hati padanya dan bersegera menemui orang tua gadis itu. Gayung bersambut, gadis itu menerima lamarannya. Maka Andri bergegas ke kota untuk membeli perhiasan dan baju sutera serta segala persiapan pernikahan.
Selama beberapa hari, Andri berkeliling mengunjungi saudara-saudaranya untuk mengabarkan berita gembira itu. Seminggu kemudian ia kembali ke desa. Tapi yang ditemuinya hanya kabar buruk tentang sakitnya sang calon. Andri bersedia menunggu sampai ia sembuh. Sampai setahun hampir berlalu, penyakit calon istrinya malah semakin parah. Gadis itu kehilangan seluruh rambutnya dan menjadi buta. Ia menolak menikahi Andri dan berpesan pada orang tuanya untuk meminta Andri melupakan dia. Ia mohon agar Andri mencari gadis lain yang layak untuk dijadikan istri.
Tahun demi tahun berlalu, sampai akhirnya Andri mendapatkan calon yang sempurna. Bukan saja ia cantik dan masih muda, tapi juga pencinta buku dan seni. Tak ada rintangan, khitbah pun segera dilangsungkan. Namun malang tak dapat ditolak... tiga hari sebelum pernikahan, gadis itu terjatuh dari tangga dan mati. Sepertinya nasib mengolok-olokkan Andri. Andri menjadi fatalis. Ia tidak lagi peduli pada wanita, ia hanya bekerja dan bekerja. Sekarang ia bekerja di kantor pemerintahan di Yogya. Mengabdikan diri pada tugas dan sama sekali berhenti memikirkan pernikahan. Tapi ia bekerja dengan sangat baik, sehingga atasannya, Hakim Sulaiman, terkesan pada dedikasi dan kesungguhannya... hingga mengusulkan Andri untuk menikahi keponakannya. Pembicaraan itu sangat menyakitkan Andri. "Mengapa Tuan mau menikahkan keponakan Tuan pada saya! Saya terlalu tua untuk menikah." Pejabat itu menasehati Andri tentang keburukan membujang. Lagipula menikah adalah sunnah Rasulullah. Maka Andri menyetujuinya, meskipun ia sama sekali tidak antusias...
Andri benar-benar tidak melihat istrinya sampai pernikahan benar-benar selesai dilangsungkan. Istrinya ternyata masih muda, Andri lega melihatnya. Tingkah lakunya sangat baik dan Andri harus mengakui bahwa ia adalah istri yang sangat baik. Taat, sholihat dan selalu menyenangkan. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak menyukainya. Bila di rumah, istrinya selalu menata rambut dengan cara yang khas, sehingga menutupi pelipis kanannya. Menurut Andri, dengan tata rambut seperti itu istrinya kelihatan sangat cantik, tetapi ia agak heran juga...
Tak kurang dari satu bulan, Andri telah benar-benar jatuh cinta kepadanya. Suatu saat ia bertanya, "Mengapa dinda tidak mengganti gaya rambut sekali-kali? Maksudku, mengapa dinda selalu menyisirnya ke satu arah?" Istri Andri menyibakkan rambutnya dan berkata, "Lihatlah!" Ia menunjuk ke luka di pelipis kanannya. "Bagaimana bisa begitu?" tanya Andri lagi Sang istri menjawab, "Aku mendapatkannya saat berumur tujuh tahun. Ayahku meninggal di kantornya, sedangkan ibu dan abangku meninggal dunia pada tahun yang sama. Kemudian aku dirawat oleh ibu susuku. Kami mempunyai rumah di dekat Gerbang Selatan Yogya, dekat kantor ayahku. Suatu hari, seorang pencuri tanpa alasan apa pun, mencoba membunuhku. Kami sama sekali tidak mengerti, kami tidak pernah punya musuh. Untung ia tidak berhasil membuatku mati, tapi ia meninggalkan luka di kepala sebelah kananku.
Karena itulah aku selalu menutupinya darimu." "Apakah ibu susumu hampir buta?" "Ya. Kok tahu?" "Akulah pencuri itu. Ah, tapi bagaimana mungkin! Semua begitu aneh... Semua terjadi begitu saja, seperti ada yang telah mentakdirkan." Andri kemudian menceritakan semuanya. Bermula dari mimpinya setelah ia sholat istikhoroh, sekitar sepuluh tahun yang lalu. Istrinya juga bercerita, ketika ia berusia sembilan atau sepuluh tahun, pamannya menemukan ia di Sung-Cheng dan mengambilnya untuk tinggal bersama keluarganya di Shiang-Chow.
Akhirnya mereka menyadari bahwa pernikahan mereka adalah sebuah takdir yang telah digariskan Allah Ta'ala. Andri menangis. Ia malu pada Penciptanya. Malu pada kesombongannya untuk menentang takdir... ...dan pada saat itulah, Andri menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Tapi kenapa ketika ia mendapatkan petunjuk, ia malah mengingkarinya ? Saat itu juga, Andri melakukan sholat taubat. Untuk menjadi mukmin yang baik. Begitulah, kasih sayang di antara mereka kian tumbuh subur...
Setahun kemudian lahirlah anak laki-laki. Istri Andri mendidiknya dengan sangat baik. Setelah dewasa, ia menjadi seorang yang terpelajar. Usahanya di bidang perdagangan maju pesat. Ia sangat penyantun dan terkenal akan kedermawanannya. Ketika sang anak menjadi Gubernur, Andri telah lanjut usia. Anak dan istrinya tetap setia memelihara dan mencintainya. Di tempat mereka pertama kali bertemu, empat belas tahun sebelum pernikahan, anak Andri membangun tempat peristirahatan untuknya.
"Dan segala sesuatu kami jadikan berjodoh-jodohan, agar sekalian kamu berpikir." (QS 51 : 49).
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."
Kamis, 23 September 2010
harga beras ri
Jakarta - Gejolak harga beras di pasar dalam negeri yang terjadi belakangan ini perlahan-lahan telah menempatkan harga beras Indonesia tertinggi dari negara-negara produsen beras dunia lainnya seperti Vietnam maupun Thailand.
Padahal tahun 2009 lalu ketiga harga beras dunia bergejolak justru harga beras di dalam negeri sangat stabil tak terpengaruh gejolak harga.
Direktur Utama PT Alam Makmur Sembada Ayong Suherman Dinata yang merupakan salah satu pedagang beras terbesar, mengatakan harga beras Indonesia untuk jenis medium sudah lebih tinggi 50-60% dari harga beras Vietnam dan Thailand.
"Harga beras Vietnam US$ 380 per metrik ton kalau sudah sampai di Indonesia hanya Rp 4.000 per kg, harga beras disini sudah Rp 6.000-7.000 per kg," kata Ayong saat dihubungi detikFinance, Jumat (27/8/2010).
Ayong menuturkan tren posisi harga beras Indonesia diatas harga beras dunia sudah mulai terjadi sejak dua bulan lalu. Ia pun tak bisa memastikan sampai kapan harga beras di dalam negeri tetap tinggi.
"Penyebabnya karena cuaca tak bersahabat, panen mundur, tidak cukup matahari, hama makin mengganas, produksi turun, ya harga naik," katanya.
Sehingga kata dia kenaikan harga beras di dalam negeri saat ini tidak terlepas dari faktor permintaan dan penawaran. Tudingan adanya permainan pasar terutama para pedagang, menurutnya hal itu tak benar.
"Kita tertinggi dibandingkan dengan negara-negara produsen beras di dunia, kecuali Jepang (premium)," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)